Senin, 12 November 2012

Keamanan Database

Database sudah sangat familiar sekali di dalam dunia komunikasi data global. Database sendiri didefinisikan sebagai suatu kumpulan data yang saling terhubung dan terbagi(shared) yang bertujuan untuk memelihara informasi yang dibutuhkan oleh suatu organisasi atau pun perusahaan. Sedangkan sistem database dapat didefinisikan sebagai komputerisasi sistem penyimpanan data yang tujuannya untuk memelihara informasi serta agar informasi tersedia pada saat dibutuhkan.

  1. Fisikal lokasi-lokasi dimana terdapat sistem komputer haruslah aman secara fisik terhadap serangan perusak.
  2. Manusia wewenang pemakai harus dilakukan dengan berhati-hati untuk mengurangi kemungkinan adanya manipulasi oleh pemakai yang berwenang
  3. Sistem Operasi Kelemahan pada SO ini memungkinkan pengaksesan data oleh pihak tak berwenang, karena hampir seluruh jaringan sistem database menggunakan akses jarak jauh.
  4. Sistem Database Pengaturan hak pemakai yang baik.


Keamanan Data :

1. Otorisasi :

  • Pemberian Wewenang atau hak istimewa (priviledge) untuk mengakses sistem atau obyek database
  • Kendali otorisasi (=kontrol akses) dapat dibangun pada perangkat lunak dengan 2 fungsi :
  • Mengendalikan sistem atau obyek yang dapat diakses
  • Mengendalikan bagaimana pengguna menggunakannya
  • Sistem administrasi yang bertanggungjawab untuk memberikan hak akses dengan membuat account pengguna.



2. Tabel View :

  • Merupakan metode pembatasan bagi pengguna untuk mendapatkan model database yang sesuai dengan kebutuhan perorangan. Metode ini dapat menyembunyikan data yang tidak digunakan atau tidak perlu dilihat oleh pengguna.
  • Contoh pada Database relasional, untuk pengamanan dilakukan beberapa level :

a. Relasi : pengguna diperbolehkan atau tidak diperbolehkan mengakses langsung suatu relasi

b. View : pengguna diperbolehkan atau tidak diperbolehkan mengakses data yang terapat pada view

c. Read Authorization : pengguna diperbolehkan membaca data, tetapi tidak dapat memodifikasi.

d. Insert Authorization : pengguna diperbolehkan menambah data baru, tetapi tidak dapat memodifikasi data yang sudah ada.

e. Update Authorization : pengguna diperbolehkan memodifikasi data, tetapi tidak dapat menghapus data.

f. Delete Authorization : pengguna diperbolehkan menghapus data.



3. Backup data dan recovery :

Backup : proses secara periodik untuk mebuat duplikat ari database dan melakukan logging file (atau program) ke media penyimpanan eksternal.
Jurnaling : proses menyimpan dan mengatur log file dari semua perubahan yang dibuat di database untuk proses recovery yang efektif jika terjadi kesalahan.
Isi Jurnal :

A.Record transaksi :

§ Identifikasi dari record

§ Tipe record jurnal (transaksi start, insert, update, delete, abort, commit)

§ Item data sebelum perubahan (operasi update dan delete)

§ Item data setelah perubahan (operasi insert dan update)

§ Informasi manajemen jurnal (misal : pointer sebelum dan record jurnal selanjutnya untuk semua transaksi

B. Record checkpoint :

suatu informasi pada jurnal untuk memulihkan database dari kegagalan, kalau sekedar redo, akan sulit penyimpanan sejauh mana jurnal untuk mencarinya kembali, maka untuk membatasi pencarian menggunakan teknik ini. Recovery : merupakan upaya uantuk mengembalikan basis data ke keadaaan yang dianggap benar setelah terjadinya suatu kegagalan.


4. Kesatuan data dan Enkripsi :

  • Enkripsi : keamanan data
  • Integritas :metode pemeriksaan dan validasi data (metode integrity constrain), yaitu berisi aturan-aturan atau batasan-batasan untuk tujuan terlaksananya integritas data.
  • Konkuren : mekanisme untuk menjamin bahwa transaksi yang konkuren pada database multi user tidak saling menganggu operasinya masing-masing. Adanya penjadwalan proses yang akurat (time stamping).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar